Batas Wilayah
Batas Sebelah Utara: Wilayah Desa Kandang Tepus
Batas Sebelah Selatan: Wilayah Kecamatan Pasrujambe
Batas Sebelah Timur: Wilayah Desa Senduro
Batas Sebelah Barat: Wilayah Hutan Perhutani ( Hutan Negara )
Kondisi Geografis 1
Desa Burno adalah salah satu desa dari 12 desa di Wilayah Kecamatan Senduro dengan Luas Wilayah 548,750 Ha yang terletak terletak berbatasan dengan hutan Negara, yang berada di kawasan lereng Gunung Semeru yang menjadikan tahan di kawasan desa burno menjadi subur. Mata pencaharian penduduk desa burno sebagian besar sebagai petani, peternak, pertukangan dan ada beberapa sebagi pengusahan produk olahan dengan memanfaatkan hasil pertanian yang ada diwilayah sekitar.
Kondisi Geografis 2
- Letak Geografis: 07°58’10” – 08° 09’53” LS 112°55’23” – 113°09’47” BT
- Iklim: Tropis
- Curah Hujan: 4,524 mm/tahun
- Kelerengan: 15% – 40%
- Ketinggian Tempat: 760 dpl
- Jenis Tanah: Andosol
Orbitasi
- Jarak ke ibu kota kecamatan: ± 4 km
- Lama tempuh ke ibu kota kecamatan: ± 15 menit
- Jarak ke ibu kota kabupaten: ± 21 km
- Lama tempuh ke ibu kota kabupaten: ± 45 menit
Kondisi Lahan & Penggunaannya
Potensi Sumber Daya Alam
Pertanian
Dengan terpenuhinya kebutuhan air di Desa Burno sehingga lebih besar masyarakat desa burno bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu petani Pisang Mas Kirana yang sudah mampu menembus pasar Internasional dan di pasok langsung dari Desa Burno yang di ambil dari Packing House ( Tempat Pengepakan Pisang ), Potensi inilah yang mapu membawa nama harum Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
Peternakan
Selain sebagai petani masyarakat desa burno sebagian besar sebagai peternak diantaranya: Sapi Perah, Kambing PE, Ayam ( ayam potong ). Sejauh ini masyarakat desa burno khusnya di Dusun Gondang dan Dusun Karanganyar yang menekuni bidangnya sebagai peternak sapi perah, hasil produksi susunya yang di peroleh mencapai ± 3000 liter / hari, hasil produksi susu tersebut di export keluar negeri melalui Kopoerasi Unit Desa ( KUD ) Tani Makmur yang bisa mengantarkan masyarakat desa burno memperoleh kesejahteraan ekonomi dengan menjual hasil susu dari ternaknya tersebut dengan kisaran harga Rp: 1.500 s/d 2.500/liter.
Air Terjun
Menurut sesepuh Desa Burno SOBYOK diambil dari bahasa sangsekerta SUBYOK yang artinya: SU = Apik (indah),BYOK = Ceblok (terjun).Arti kata subyok yaitu terjun indah,Dalam artian bergabungnya dari sumber air (sintok dan kali mati) bertemulah di antrukan (tebing). sehingga terjun dikawasan sobyok sehingga menjadi AIR TERJUN SOBYOK.
Home Industry (Industri olahan)
Disamping sebagai penghasil Pisang Mas Kirana yang sudah menduduki peringkat Nasioanal, Desa Burno juga sebagai desa yang terkenal dengan produk olahanya diantaranya: Kripik Pisang Agung, Kripik Talas, Kripik Ketela dan juga Sale Pisang yang mampu menembus pasara lokal sampai keluar jawa seperti Bali, Surabaya, Jember dan Wilayah Kabupaten Lumajang pada khususnya.
Dengan adanya Home Industri ini maka masyarakat desa burno sangat bersyukur karena bisa membuka lapangan pekerjaan baru yang memanfaatkan tenaga-tenaga atau karyawan dari kalangan desa sendiri, dengan memanfaatkan hasil pertanian yang ada, industri pengolahan ini mampu menghasilkan produksi olahanya mencapai 1 (satu) ton dalam satu hari. Karena banyaknya potensi-potensi yang ada di desa burno tak heran jika Desa Burno mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang sebagai Desa Binaan pada tahun 2010 s/d 2011, dan di tahun 2012 ini Desa Burno sebagai Desa Unggulan di Kabupaten Lumajang dan khususnya di Wilayah Kecamatan Senduro.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Berdasarkan Usia
Mata Pencaharian
